Langkah Awal Pengabdian di Hari Pertama, Tim Posko 110 Sowan kepada Tokoh Masyarakat Dusun Lempuyangan

Penulis: Diyah Fajar Astutik

Gebugan, 15 Juli 2025 – Usai penyerahan resmi dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kepada pemerintah desa, Tim KKN MIT Posko 110 UIN Walisongo Semarang langsung tancap gas menjalankan kegiatan pertamanya di wilayah pengabdian. Sebagai langkah awal, tim melaksanakan kegiatan “sowan suwun” atau kunjungan silaturahmi kepada para tokoh masyarakat di Dusun Lempuyangan, Desa Gebugan, Kecamatan Bergas.

Kegiatan sowan ini merupakan bentuk penghormatan dan permohonan restu kepada tokoh-tokoh sentral dalam kehidupan sosial keagamaan masyarakat setempat. Tim menyambangi beberapa tokoh penting, yakni Bapak Mujiono selaku Modin Desa Gebugan, Bapak Suprapto selaku Pembina TPQ 1, Bapak Mujiman selaku Pembina TPQ 2, serta Bapak Supanto, Ketua Takmir Masjid Dusun Lempuyangan.



Dalam kunjungan tersebut, tim menyampaikan niat untuk bersilaturrahmi sekaligus memohon izin dan bimbingan dalam pelaksanaan kegiatan KKN di dusun tersebut. Kegiatan dilanjutkan dengan menggali informasi dan berdiskusi langsung seputar kondisi sosial keagamaan, peran TPQ di masyarakat, kegiatan rutin masjid, dan dinamika warga sekitar. Setiap tokoh menyambut dengan penuh kehangatan dan memberikan respon positif atas kehadiran mahasiswa UIN Walisongo sebagai mitra dalam membina masyarakat.

Dalam diskusi, tim juga memaparkan sejumlah program kerja yang akan dijalankan selama pengabdian, khususnya di bidang keagamaan dan pendidikan. Di antaranya yaitu mengajar di TPQ dan praktik ubudiyah anak-anak, bimbingan belajar, kerja bakti membersihkan masjid se-Desa Gebugan, serta berbagai program praktik keagamaan lainnya. Tim juga menyampaikan permohonan agar diberikan kesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan keagamaan yang diselenggarakan oleh masyarakat Dusun Lempuyangan, sebagai bentuk pembelajaran langsung dan integrasi mahasiswa dalam kehidupan spiritual warga.


Sebagai bentuk penghormatan, tim juga meminta kesediaan para tokoh tersebut untuk menjadi orang tua dan pembimbing spiritual selama masa KKN berlangsung. Tim menyampaikan bahwa mereka tidak hanya hadir untuk melaksanakan program, tetapi juga untuk belajar hidup bersama masyarakat, dan jika terdapat kesalahan dalam pelaksanaan, mereka bersedia ditegur, diarahkan, dan dinasihati.

Alhamdulillah, setelah kegiatan sowan tersebut, tim mendapat izin untuk langsung mengajar di TPQ pada hari berikutnya. Menanggapi hal ini, tim segera membentuk jadwal kegiatan rutin harian untuk mengajar di dua lokasi TPQ, yaitu TPQ 1 dan TPQ 2 yang masing-masing memiliki karakteristik dan kebutuhan belajar yang berbeda. kegiatan sowan ini menjadi fondasi penting atau pintu masuk sebelum melaksanakan program kerjanya. 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama