Penulis: Syafira Linsiana
Semarang, 11 Juli 2025 – Dalam persiapan semangat pengabdian yang menyentuh aspek keagamaan dan pendidikan, Tim KKN MIT Posko 110 UIN Walisongo Semarang menjalin kerja sama strategis dengan Yayasan Sosial & Pendidikan Al-Fatihah Kota Semarang. Kerja sama ini terwujud dalam bentuk donasi Al-Qur’an sebanyak 220 eksemplar, yang akan didistribusikan ke berbagai lembaga keislaman di Desa Gebugan, Kecamatan Bergas lokasi utama pengabdian Posko 110.
Adapun rincian Al-Qur’an yang diterima adalah sebagai berikut: 160 mushaf berukuran A6 dan 60 mushaf berukuran A5, sehingga total bantuan berjumlah 220 mushaf Al-Qur’an. Seluruh Al-Qur’an ini direncanakan akan disalurkan secara bertahap ke sejumlah titik strategis seperti masjid, mushola, madrasah diniyah, taman pendidikan Al-Qur’an (TPQ), pondok pesantren, serta lembaga pendidikan informal yang tersebar di wilayah Desa Gebugan, khususnya di Dusun Lempuyangan, tempat posko Tim 110 bermukim dan berkegiatan.
Kerja sama ini merupakan bagian dari inisiatif Divisi Pendidikan dan Keagamaan Posko 110 yang bertujuan memperkuat nilai-nilai keislaman di masyarakat pedesaan, melalui peningkatan fasilitas keagamaan yang selama ini masih terbatas. Selain itu, kegiatan ini juga mendukung beberapa program utama dalam bidang literasi Al-Qur’an, seperti pelatihan baca tulis Al-Qur’an untuk anak-anak, remaja, dan mualaf, serta memperkuat kegiatan pembelajaran keagamaan di TPQ dan majelis taklim setempat.
Divisi Pendidikan dan Keagamaan, yang diketuai oleh Muhammad Nauval Fitri Ansyah, didampingi oleh Milkah Fadlilatun Najah dan Syafira Linsiana, menjadi garda terdepan dalam proses pendataan lembaga penerima, pengelolaan distribusi, serta pendampingan kegiatan pascadistribusi agar mushaf Al-Qur’an tersebut benar-benar dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat.
Dalam pandangan tim, bantuan ini bukan hanya berupa mushaf, melainkan juga bekal cahaya ilmu yang akan menumbuhkan generasi Qur’ani di tengah masyarakat. Tim Posko 110 berharap kegiatan ini dapat memberikan semangat baru bagi masyarakat desa untuk terus mencintai dan mempelajari Al-Qur’an, serta menjadikan rumah-rumah ibadah dan lembaga keislaman sebagai pusat aktivitas sosial dan spiritual warga.
Dengan semangat kolaborasi, distribusi Al-Qur’an ini menjadi simbol ikhtiar mahasiswa dalam menjembatani antara gerakan sosial dan nilai-nilai keagamaan. Tim Posko 110 percaya bahwa pengabdian tidak hanya soal infrastruktur dan kegiatan fisik, tetapi juga tentang menghidupkan hati masyarakat dengan ilmu, iman, dan amal.
Posting Komentar