Sambutan Hangat dan Awal Pengabdian: Survei Lokasi KKN Posko 110 UIN Walisongo Berjalan Sukses

 


Penulis: Muhammad Ferdy Irmawan

Semarang, 3 Juli 2025 - Langkah awal pengabdian mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang dalam program Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terprogram (KKN MIT) ke-20 ditandai dengan kegiatan survei lokasi oleh Tim Posko 110. Kegiatan yang berlangsung pada hari Kamis ini menjadi momen penting yang membuka lembaran baru kerja sama antara mahasiswa dan masyarakat desa tempat KKN dilaksanakan.

Perwakilan Tim Posko 110 yang terdiri dari Kathon Bagas Pangestu, Yusril Saputra, Muhammad Nahdhudin, Safira Linsiana, dan Anggun Nur Putri Imani melakukan kunjungan langsung ke desa tujuan. Tujuan utama dari kunjungan ini adalah menyampaikan surat izin pelaksanaan kegiatan KKN sekaligus melakukan observasi langsung terhadap kesiapan lokasi, termasuk sarana tempat tinggal bagi para anggota tim.

Kehadiran para mahasiswa disambut dengan hangat dan penuh antusiasme oleh Kepala Desa beserta perangkatnya. Dalam suasana yang akrab dan bersahaja, pihak desa menunjukkan dukungan penuh terhadap pelaksanaan KKN yang akan berlangsung selama kurang lebih 45 hari ke depan. Sambutan positif tersebut menjadi sinyal kuat bahwa masyarakat setempat memiliki ekspektasi tinggi terhadap kontribusi mahasiswa, terutama dalam bidang pendidikan, keagamaan, kesehatan, ekonomi kreatif, serta penguatan nilai-nilai moderasi beragama.

Dalam sesi audiensi yang berlangsung singkat namun bermakna, tim mahasiswa menyampaikan maksud program KKN MIT yang berbasis kolaborasi, partisipasi, dan pemberdayaan masyarakat. Kepala Desa menyatakan kesiapan pihaknya untuk bersinergi secara aktif dengan mahasiswa selama pelaksanaan program, dan berharap kegiatan ini bisa memberi dampak konkret bagi kemajuan desa.

Setelah serah terima surat izin kegiatan, tim Posko 110 melanjutkan dengan survei lapangan. Hasil dari observasi tersebut cukup menggembirakan. Mereka mendapatkan sebuah rumah warga yang layak dan representatif untuk dijadikan tempat tinggal sementara bagi 15 mahasiswa anggota posko. Rumah tersebut memiliki kondisi fisik yang baik, cukup luas, dan berada di lokasi yang strategis—dekat dengan balai desa, tempat ibadah, serta pusat aktivitas masyarakat lainnya. Pemilik rumah menyatakan kesediaannya secara terbuka dan menyambut baik keberadaan mahasiswa di lingkungannya.

Kegiatan survei ini tidak hanya bertujuan untuk pemetaan teknis, namun juga menjadi sarana membangun komunikasi awal dengan masyarakat. Dalam dialog informal, tim mendapatkan berbagai informasi penting mengenai kondisi sosial desa, potensi lokal yang belum tergali, serta beberapa tantangan yang dihadapi warga, mulai dari masalah kesehatan hingga kebutuhan akan pengembangan ekonomi kreatif berbasis digital. Informasi ini akan menjadi bahan pertimbangan utama dalam penyusunan final program kerja KKN yang akan dilaksanakan oleh Posko 110.

Seusai kegiatan, salah satu perwakilan tim, Kathon Bagas Pangestu, mengungkapkan rasa optimisnya. Ia mengatakan bahwa sambutan hangat dan dukungan penuh dari pemerintah desa menjadi motivasi besar bagi tim untuk bekerja secara maksimal, bukan hanya menjalankan program formalitas, tetapi menciptakan solusi nyata dan berdampak langsung bagi masyarakat.

Dengan terlaksananya survei dan diterimanya surat izin kegiatan secara resmi, maka seluruh persiapan awal KKN MIT Posko 110 telah berjalan dengan baik. Tim kini akan melanjutkan konsolidasi internal dan pemantapan program kerja sebelum turun penuh ke lapangan beberapa hari mendatang. Semangat kolaborasi, pengabdian, dan profesionalisme menjadi modal utama dalam menjalankan misi besar KKN MIT ke-20: membawa kampus ke tengah masyarakat dan menghadirkan perubahan yang nyata, berkelanjutan, dan berkeadaban.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama