Penulis: Muhammad Ferdy Irmawan
Semarang, 15 Juli 2025 – Tim KKN MIT Posko 110 mengikuti kegiatan apel pelepasan KKN Mandiri Inisiatif Terprogram (MIT) ke-20 yang dilaksanakan pada Selasa, 15 Juli 2025 di Pendopo Rumah Dinas Bupati Kabupaten Semarang. Kegiatan ini menjadi momen seremonial penting dalam melepas ribuan mahasiswa UIN Walisongo Semarang ke berbagai penjuru desa di Kabupaten Semarang.
Dalam kegiatan ini, setiap posko mengutus empat perwakilan. Tim Posko 110 diwakili oleh Kathon Bagas Pangestu (Koordinator Desa), Ummi Anifatuz Zuhriyah (Bendahara Desa), Najwa Amalia Husna (Anggota Divisi Sosial, Kesehatan, dan Lingkungan), serta Muhammad Nahdhudin (Anggota Divisi Media dan Informasi Digital). Keempatnya hadir sebagai representasi tim untuk mengikuti seluruh rangkaian acara.
Sebelum apel dimulai, para peserta terlebih dahulu mengikuti gladi persiapan apel, kemudian apel resmi dimulai pada pukul 09.00 hingga 10.30 WIB, dipimpin langsung oleh Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, S.H., M.H.. Petugas apel berasal dari mahasiswa peserta KKN itu sendiri, yang dengan penuh khidmat memandu prosesi sebagai wujud representasi pengabdian mahasiswa kepada daerah.
Mengutip informasi dari UIN Walisongo Online, tercatat sebanyak 2.100 mahasiswa dari berbagai Fakultas UIN Walisongo Semarang secara resmi dilepas untuk melaksanakan KKN MIT ke-20 di Kabupaten Semarang. Mahasiswa akan mengabdi selama 45 hari di 13 kecamatan dan 140 kelurahan/desa, termasuk Desa Gebugan yang menjadi lokasi pengabdian Posko 110.
Pelepasan ini dihadiri oleh Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, S.H., M.H., dan Wakil Bupati, Dra. Hj. Nur Arifah, beserta jajaran pemerintahan Kabupaten Semarang. Sementara dari pihak kampus, hadir Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama UIN Walisongo, Dr. A. Hasan Asy’ari Ulama’i, M.Ag., Ketua LPPM, Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat, serta Dosen Pembimbing Lapangan.
Dalam sambutannya, Dr. Hasan Asy’ari Ulama’i, M.Ag., menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dan dukungan Pemerintah Kabupaten Semarang. Ia menekankan bahwa KKN merupakan implementasi nyata dari tridarma perguruan tinggi, dan meminta seluruh mahasiswa menjaga nama baik UIN Walisongo di tengah masyarakat. “Jika di kampus kami adalah guru kalian, maka di sini, pemangku kebijakan dan masyarakatlah guru kalian” ujarnya. Ia juga menegaskan pentingnya kerja kolektif dengan menambahkan, “Tidak ada superman dalam KKN ini. Yang ada adalah supertim.”
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, dalam sambutannya menyampaikan harapan besar atas kontribusi mahasiswa dalam membantu berbagai persoalan sosial daerah. Ia menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam bidang kesehatan dan pendidikan, terutama dalam upaya menurunkan angka stunting dan menangani anak-anak putus sekolah. “Ilmu yang didapat di kampus agar ditularkan ke masyarakat, begitu juga sebaliknya. Kami titip edukasi di bidang kesehatan, terutama stunting, dan bantu kami sisir anak-anak putus sekolah agar bisa kembali belajar,” pesan beliau.
Sebagai penanda resmi pelepasan, acara ditutup dengan penandatanganan berita acara antara pihak kampus dan pemerintah daerah, serta pemakaian jaket KKN secara simbolis oleh Bupati kepada perwakilan mahasiswa, sebagai tanda bahwa mahasiswa UIN Walisongo resmi diterima dan siap mengabdi di wilayah Kabupaten Semarang.
Bagi Tim Posko 110, keikutsertaan dalam kegiatan ini menjadi langkah awal untuk menjalankan misi pengabdian di Dusun Lempuyangan, Desa Gebugan, dengan penuh semangat, tanggung jawab, dan profesionalisme.
Posting Komentar